30TM #2

Two: What are your nicknames and how did you get them?

Panggilan ya? Oke, mari kita runutkan.

1. Karimah: Panggilan dari umi abi sejak bayi. Keluarga besar juga kawan dekat biasanya panggil demikian.

2. Kaimah: pelesetan dari Karimah karena abang2 waktu kecil belum bisa bilang Karimah, kebawa sampai sekarang.

3. Asma: Dimulai sejak SD karena waktu itu semua dipanggil pakai nama depan.

4. Goma: Dulu di daerah lingkungan rumah biasa panggil orang dengan awalan go, begitipun waktu SMP, beberapa masih panggil saya Goma sampai sekarang.

5. Guzelle: Aduh mau ketawa betapa konyolnya dulu saya bikin negara imajiner pas SMP. Saya kasih nama Perancis Anomali alias Fraleta. Sampai bikin bahasanya segala. Cuma satu warganya, temen saya paling kece dan pintar Nur Asyiah. Sangat jelas karena kasian aja sama saya dulu sehingga mau jadi warga alias terpaksa hehe. Guzelle dalam bahasa Fraleta artinya Guru, beberapa teman jadi panggil Guzelle juga tapi sekarang yang masih panggil demikian cuma Nanda.

6. Sherlock: Oke ini jelas ngaku-ngaku. Tapi waktu SMA tak bisa dibendung lagi pengen dipanggil Sherlock, sampai username sherlyholmy, emailpun ambil dari judul-judul bukunya Holmes. Jadi waktu itu ceritanya saya Holmesnya, Fadhilah Watsonnya, Nadhilah Doylenya, dan Hana jadi Irene Adler. Nah yang panggil aku demikian adalah my dearest Irene Adler, kl kirim pesan biasa diawali dengan Sher, akupun ke Hana dengan Dler, hehe.

Ayam Lada Hitam Saus Pedas Manis

Sekarang ini lagi jadi menu favorit kalau saya sedang masak. Belakangan lebih sering katering karena kembali gak ada ART di rumah. Saya pilih ini karena simpel dan ternyata pada suka. Terutama Taka yang sejak saya masih masak icip (yang udah kelar digoreng) tapi berkali-kali hehe.

Oya, sausnya pelengkap aja sih, gapakai juga gapapa. Saya juga coba-coba aja, tapi pakai saus juga enak kok.

Bahan: 

Dada ayam fillet. 

Bumbu:

Bawang putih, lada hitam bubuk, oregano (opsional), saus tiram, garam, dan parsley kering (opsional juga).

Bahan saus:

Bawang bombay, saos tomat, saos sambal, cabai rawit hijau

Cara Buat:

Dada ayam dimarinasi dengan bawang putih, lada hitam, garam, dan oregano. Diamkan di kulkas kurang lebih satu jam. Tapi kalau saya seringnya siapkan dari malam di kulkas biar lebih meresap. Siapkan teflon dengan sedikit minyak, goreng, tunggu kecoklatan, angkat, tiris, taburkan parsley kering lalu sajikan.

Sausnya cukup dengan tumis cincangan bawang bombay, masukkan cabai rawit lalu saos tomat dan saos sambal, tambahkan sedikit air, aduk, tunggu mendidih, koreksi rasa, angkat deh, hehe.

Delapan

Feels like blogging. Dari hape, semoga berhasil.

Pada percakapan sebelum tidur dengan suami barusan, saya tiba-tiba teringat akan delapan tahun silam. Malam ini, delapan tahun silam saya tidur cepat, enggan berfikir tentang apapun, termasuk enggan merasakan gugup yang datang dan pergi. Kenapa mesti gugup? Karena esoknya adalah hari si calon suami menjadi suami. Hari pertama saya menjadi istri. 

Saya: “Kamu inget gak malam ini 8 tahun lalu jam segini kamu udah tidur apa belum?”

Suami: “gak inget”

Hehe. Saya ingat dan saya jadi rindu. (Ini diksi rindu ketularan Milea kayaknya hehe). Kangen umi. Saya jadi ingat betapa umi mencurahkan, menyiapkan, dan mengorbankan banyak sekali demi mengurus pernikahan saya. Terima kasih ya mi. Lagi dan lagi. 

Saya kalau lagi kangen bawaannya mau nulis. Entah di blog ini, entah di jurnal. Kangen aja terus ya biar produktif hehe. 

Bicara tentang umi saya jadi ingat hari terakhir saya berbincang dengan umi. Waktu itu Jumat pagi, kami tersambung via telpon. Adik-adik sudah berangkat sekolah, kecuali Abdullah yang lagi urung sekolah. Umi minta bicara dengan Abdullah. Itu sebelum umi masuk GSP untuk menghadiri wisuda.

Siangnya umi kembali menelpon. Saya tanya “Gimana mi rasanya hadir ke wisuda anak umi?” “Hehe.. Alhamdulillah,” jawab umi.”Tinggal ke wisuda anak perempuan umi nih. Nanti insya Allah bareng umi ya Kak wisudanya.” Waktu itu memang umi baru merampungkan tesisnya, sedang bersiap untuk sidang. 

Waw, sudah ganti hari. Sudah 25 Januari. Hamdalah 8 tahun bersama menuju selamanya. Aamiin. Tadi suami tanya saya, sudah nulis belum? Maksudnya nulis 8 hal yang saya suka dari dia. Saya bilang belum. Terus dia nanya lagi sudah beli kado atau belum. Gak saya jawab karena jawabannya sudah. Suami rikues bukunya Marie Kondo dan sudah saya pesan online, Sabtu lalu paketnya sampai. Hamdalah. Semoga berkah.

~Rabbanaa hablanaa min azwaajina wa dzurriyyatinaa qurrata a’yun waj’alna lil muttaqiina imaama~