Segera

Jangan mampir ke sampanku lagi. Jauh-jauhlah kau lempar sauh. Kuat-kuat kau kayuh dan temukan tempat berlabuh. Sudah kosong bejana asa, baiknya kau mengerti segera.

Suatu Hari di Rumah Kopi Tibumi

Ada kawan-kawan yang meski kita telah terpisah bilangan bulan bahkan tahun, tetap bisa membuat kita nyaman. Lama tak jumpa tapi ada saja yang jadi bahan cerita. Itu yang saya rasakan tentang kawan-kawan SMP saya.

Mungkin karena dulu kami tinggal di asrama jadi sudah tahu A-Z tentang satu sama lain. Sampai hafal tanggal lahir, kebiasaan, dan seperti kenal anggota keluarga kawan saking seringnya jadi topik perbincangan.

Ahad lalu kami berjumpa. Melepas ribuan penat dan rindu dengan bercerita dan tertawa. Saya berangkat bareng teman sejak dalam kandungan, Rahimi Syaidah, ke tempat ngopi milik adiknya, Rumah Kopi Tibumi.

Lalu Ada Nadhilah Shahnas (kawan baik yang tau seribu satu kisahku) dan Raida, ada Noer Azizah (teman seperjuangan yang diamanahkan membesarkan 3 anak laki-laki dengan kebutuhan menangkap sabar setiap hari 😂), ada As Syahidah yang populer di galeri hp saya 😂. Lalu datang Teh Ulfah Saidah dan Zhafran, ngado kaos kaki ke masing-masing kami 🖤, Puput, juga datang berbagi macam2 cerita, ttg anak-anaknya, tentang bisnis berasnya. Gak lama ada Asiyah yang khas senyum dan tawanya, ia kini tampak sangat anggun dan keibuan. Terakhir, jauh2 dari Bogor dengan kereta berhadapan dengan kemacetan Margonda, masih dengan pesona dan persona yang sama, Iffa Mutmainah ditemani Widya suaminya. Hamdalaah.

.

Ribut pakai banget. Ketawa terus meski bukan acara komedi. Bahas suami bahas anak bahas yang kami lakukan agar tetap waras.

.

Alhamdulillah.

Sampai rumah dapat kejutan dua buah lipstick potek dan sprei dicat dengan highliter 🙈.

Tetap Alhamdulillah, hehe.

.

Secepatnya kumpul lagi, insya Allah.