menetap hingga gelap

bagiku ini bukan warna warni pelangi

lariknya terlalu berwarna

beberapa garis bahkan tak terdefinisi

 

riang tak hanya genapkan mata

hadirnya pasti di gerai hati

kadang kelam menyapa lebam

namun cerah kan hadir kembali

menemani

 

genggam emosi memeluk bahagia, amarah,

jenuh, dan canda yang melebur dalam baur

 

dan cinta mulai mengetuk pintu dalam sayup

ya, ia ingin di sini

menetap hingga gelap

bahkan meski fajar nantinya mekar

ia ingin di sini saja

menyulam asa pada tiap jengkal jiwa

merenda lagi warna riang mentari

 

jogja, februari 2008

*kala berbagi bersama media

unspoken

Sebenarnya,
ada rindu
pada kertas yang kuselipkan
di jendela hatimu
Ia hadir pada pesan-pesan singkat
yang kukirim dengan cepat
Juga pada jeda kala kita bicara tergesa
Ah, bahkan pada kalimat dingin
yang nyaris beku karena jarak
yang tengah berderak

Tapi terkadang,
tak dapat kubuat terang semua bilik rindu ini
Hingga gelap dan lembab
yang mungkin terlihat dari beranda rasamu

Maka,
perkenankan aku menyampaikannya
dalam genggam doa
Biar Dia yang memberitahumu
dalam penjagan-Nya yang sempurna

jakarta, februari 2012

*waktu ldr-an  😀