t u r k i y e (part 5)

waw, sudah lama juga ya sejak serial turkiye terakhir ditulis, hehe. baiklah, mesti lanjut lagi nih, sebelum pudar atau bahkan menghilang dari ingatan saya (semoga tidak).

setelah forum berakhir, saya akhirnya berkesempatan untuk bertemu sister saya ini. dari palestina, dan ternyata adalah ibunda dari Nur Islam, anak kecil menggemaskan yang kami temui di pelabuhan. oh well, kami bicara dengan bahasa isyarat karena -my poor arabic, of course- tapi momennya intens banget, sulit dijelaskan.

usai forum, kami shalat dzuhur. musholanya cukup luas, banyak kursi disediakan untuk mereka yang sedang sakit atau sudah lanjut usia. mimbar khatibnya tinggi menjulang.

Camera 360Camera 360lepas shalat dzuhur, kami berkumpul kembali di sebuah aula yang cukup besar dengan panggung dan sebuah podium di sebelah kiri. kali ini acara digabung dengan peserta laki-laki.

Acara kali ini dikhususkan untuk mengenang perjuangan ibunda kami. dari delegasi Indonesia, Ust. M. Kasuba memberi sambutan, kesan tentang umi. selanjutnya, abi berdiri di podium, memberi sambutan tentang his wonderful wife (that’s the way he saved umi’s contact in his phone: my wonderful wife :D). sambutan abi diterjemahkan ke dalam bahasa arab oleh Ust. tate komaruddin. lalu kami, anak-anak, suami, ibunda, dan menantu2 umi diminta maju ke panggung. teriakan takbir bersahutan. seorang syekh dari palestina mengalungi kafiyeh khas palestin pada leher kami masing-masing, dan memberi kenang-kenangan berupa gantungan kunci dengan gambar syekh ahmad yassin dan rantisi. waw, sulit diungkapkan perasaan saya saat berdiri di panggung itu. haru, senang, dan lain-lain bercampur aduk. bersyukur tentunya, atas nikmat persaudaraan ini. atas umi yang Dia karuniakan pada kami.

turun dari panggung, seorang akhwat menghampiri anak-anak umi yang perempuan. kami dapat bonus hadiah, sebuah dompet sulam yang merupakan karya saudara-saudara kami di palestina. jazakumullah khairan..

DSC_0364lepas acara, kami kembali ke penginapan. kalau flat lain cukup sejahtera dengan bekal yang dibawa dari indonesia, atau keberadaan teteh kakak ipar saya yang jago masak, flat kami bernama flat mandiri. hehe. adik2 laki-laki di flat saya pada masak telur sendiri, masak mie sendiri. saya palingan masak ayam bumbu. bumbu apa? bumbu instan yang kami bawa dari kampung halaman, hehe. beruntung adik2 pada suka dan gak pake komplain :D.

malam hari, kembali acara digelar. haflah. lailatul ansyithoh. malam kesenian, yang sekaligus malam perpisahan, huhu..

sebelum ada yang perform, perwakilan keluarga kami, teteh ipun alias teteh latifah, istri bang umar, maju ke podium. teteh menyampaikan presentasi tentang kiprah, dan pesan-pesan umi kami sebelum meninggal. dalam bahasa arab. di situ saya terbengong-bengong, teteh keren banget. berani tampil di depan syeikh2, juga akhwat-akhwat yang notabene adalah para tokoh dari manca negara, waw.. bahasa arabnya juga lancar banget. waktu dibacakan sms umi yang tentang bagaimana umi memikirkan posisinya di akhirat kelak, peserta pada nangis.. baik bapak-bapak, maupun ibu-ibu, praktis berkaca-kaca, ada juga yang berlinangan. saya jadi ikutan nangis, huhu..

Camera 360syeikh dan akhwat perwakilan dari beberapa negara juga maju ke panggung, menyampaikan pandangan tentang isu kemanusiaan dan langkah yang dapat kita lakukan untuk membantu saudara-saudara kami di palestina.

malam yang panjang. ada hiburannya, games untuk anak-anak. mereka diminta maju ke panggung, ikut permainan dari mc, lalu semua dapat hadiah. ada juga konser mini. sebut saja seorang bapak naik ke panggung, dengan membawa laptop, ia mengatur synthesizer, dan menggemalah musik di speaker2. sang bapak berdendang, beragam lagu beliau nyanyikan. peserta yang kebanyakan ngerti bahasa arab ikut bernyanyi. saya ikut menikmati saja dulu, beatnya, iramanya, dan mulai hafal beberapa kalimat yang dinyanyikan berulang. “laa taquuluu wada’an quuluu ilal liqaa.. ” kalau yang ini saya tau artinya, hehe.

1316815651468

ketika penyanyi solo sudah membawakan hampir satu album (iya memang banyak banget lagu yang ia bawakan), anak-anak umi yang laki-laki diminta kumpul di luar aula. adil sang rapper keluarga diminta perform, daan anak-anak umi yang lain langsung latihan buat membawakan nasyid mengarungi samudera kehidupan. latihan singkat terjadi.

adil akhirnya tampil solo dengan cukup pede, lalu the dharmawans tampil deh. hehe.. belum selaras sih, tapi yang penting pede. alhamdulillah, dari 9 orang anak laki-laki umi ada huda, adil, dan apang yang suaranya lumayan :D. pada bait “allahu ghaayatunaaa, ar rasuul qudwatunaa, al Quran, dusturuna, al jihad sabiilunaa, al mautu fii sabiilillah, asma amanina” peserta yang lain dengan semangat ikut bernyanyi, hehe.

akhirnya tiba ke acara penutupan. pada sesi ini, perwakilan setiap negara di panggil dan diberi kenang-kenangan oleh panitia. syeikh ini, syeikh itu, ukhti ini, ukhti itu, sampai ada sebuah nama yang familiar dipanggil. “syeikh barnash” what? waw, ada syeikh yang namanya mirip-mirip suami saya ternyata. ziing gak ada yang maju ke depan, sampai teteh bilang ke kabarn “barnard maju, itu barnard yang dipanggil..” suami saya tampak bingung, tapi akhirnya maju juga ke panggung.

ternyata, teteh yang daftarin kabarn ke panitia sebagai perwakilan dari jepang, hehe.. si ayah dapat minyak zaitun ternyata. yang istimewa adalah, minyak zaitu tersebut berasal dari pohon zaitu yang ditanam di kompleks masjid al-aqsha, subhanallah wal hamdulillah

1316814371391lalu, ada beberapa pengahargaan lagi. kali ini teteh dipanggil sebagai peserta yang aktif, emang mantep deh teteh kami. almarhumah emak, ibunda umi juga dipanggil, dan diberi hadiah. subhanallah, haru sekali kalau saya lihat tampang emak waktu itu. emak bilang bahkan setelah umi pergi, umi masih bisa bikin emak bahagia…

usai acara kami bersalaman, meski dengan keterbatasan bahasa, saya merasakan emosi yang kuat, seperti telah kenal lama dengan sister2 saya ini. saya juga dapat tugas mewawancara teman-teman umi, dengan bantuan teteh tentunya. dan saya kagum dengan aura seorang akhwat, istri dari raid sholah, tokoh yang sering umi ceritakan. gimana ya, teduh banget aja, seneng gitu liatnya, berada di dekatnya, mendengar kata-katanya. beberapa peserta minta dikopikan slide presentasi teteh tadi, ada juga yang minta dikirimkan lagu yang adil nyanyikan dan lagu mengarungi samudra kehidupan via email.

DSC_0398DSC_0403what a night.. usai acara, sementara rombongan lain kembali ke flat, keluarga kami kumpul dulu. ada hal-hal yang tak perlu dikatakan namun begitu kuat dirasakan. rindu kami pada umi salah satunya. kami jalan-jalan di sekitar aula, menikmati malam armutlu yang cukup romantis, hehe.. saya tak ingat, apakah banyak bintang yang berkelip malam itu. yang saya ingat, ada banyak bintang yang bersinar di hati saya. malam itu, jaraknya dekat dengan saya. kami berfoto bersama.

4stars of mine

(to be continued)

4 thoughts on “t u r k i y e (part 5)

Leave a comment