t u r k i y e (part 1)

dulu, saya punya list negara yang ingin sekali saya kunjungi. berikut list saya:

  1. arab saudi dengan mekkah dan madinahnya
  2. jepang, sejak mendengar tentang kerennya bangsa dan negara tersebut sebagai negara maju di asia
  3. swiss, yap,  that  peaceful country
  4. turki, karena cerita-cerita tentang sejarah kejayaan Islam di masa lampau

sekarang listnya bertambah dengan inggris, mesir, dan spanyol :D. alhamdulillah, dari list di atas, nomor satu sudah kesampaian waktu diajak umi umroh, medio 2007 lalu. dan, siapa sangka, September 2011 kemarin, list nomor 4 dikabulkan oleh Allah.

kata abi, waktu abi dan umi ke turki, umi bilang “pengen deh bi, ke sini bareng anak-anak, lengkap sekeluarga”

yap, alhamdulillah, doa umi terkabul. sayangnya, kami pergi justru tanpa umi di sisi kami. acara yang kami hadiri adalah semacam konferensi yang mengapresiasi perjuangan ibunda yoyoh yusroh untuk palestina.. nah, sebelum benar-benar lupa dengan pengalaman berharga itu, saya mau coba share di blog ini. dengan bantuan moment diary yang kabarn tulis dan foto-foto yang si kakak ambil, saya akan mulai dari persiapan keberangkatan.

  • Bersiap, berkemas, berangkat!


bukan perkara mudah mengatur kepergian sebuah keluarga ke luar negri. apalagi kalau di keluarga tersebut ada 1 ayah, 13 orang anak, dua mantu, plus satu nenek yang akan berangkat. iya, itu banyak banget :). keputusan pergi sekeluarga baru didapat sekitar dua minggu sebelum the d day. super mepet bukaaan? jadilah kami mendata yang paspornya belum siap, dan segera mengurus ke imigrasi. satu hal yang amat membuat saya dan teteh, kakak ipar saya bersedih adalah, kami gak bisa membawa anak-anak kami ikut serta. hide gak bisa ikut, huaaaa 😦 karena saat itu hide belum punya akte dan kami belum buat kartu keluarga. dua dokumen tersebut diperlukan untuk mengurus paspor hide. teteh sedihnya mungkin berkali lipat. kalau hide, meski masih ASI, tapi sudah mulai makan MPASI, sedangkan Said putra teteh dan bang umar, baru berusia 3 bulan.

hm.. tentang paspor. jantung saya dibuat deg2an heboh juga waktu paspor kak barnard, suami saya sempat di tolak di imigrasi jaksel. hal itu terjadi karena sebelumnya kabarn sudah pernah membuat paspor di jaktim, tapi belum diambil. waktu itu karena kami harus ke jogja kami mengamanahkan ke orang lain untuk mengambil paspor kabarn. tapi nampaknya yang kami titipi lupa :(. kabarn sampai harus bolak-balik imigrasi jaksel, jaktim, dan kanwil imigrasi. alhamdulillah, pada h-1, tanggal 20 September (catet ya, ini tanggal lahir saya :D), paspor kabarn jadi juga.

beberapa hari sebelum berangkat kami juga heboh dengan packing dan belanja barang yang diperlukan. adik-adik saya sering protes kalau saya belanjain mereka dan gak pas di badan. iya, saya memang kurang jago menerka dengan pas postur ke 10 adik itu. herannya kalau umi selalu aja pas belanja buat anak-anaknya sekalipun si anak gak ikut. maka, waktu belanja kami berbondong-bondong ke department store, biar adik-adik bisa feel free buat milah milih, selama gak over budget tentunya 😀

tanggal 20 malam dan 21 pagi rumah sudah seperti kapal pecah. koper-koper bergeletakan. setiap anak bertanggung jawab atas barangnya masing-masing. kami membantu dua bungsu, rahma dan helma mengepak barang dalam satu koper cukup besar. rahma amat bersemangat membawanya sendiri dengan tubuh mungilnya :D. biasanya kalau melihat adegan itu saya akan mengutus salah satu abangnya buat bantu si kecil.

rabu siang waktunya. kami bertolak dengan bis (ia, seriusan, sebuah bis, kalau mobil gak cukup soalnya :D) ke tangerang. saya (dengan berat hati) menitipkan hide pada dua mba yang di rumah. gak lupa saya titip ke ibu-ibu tetangga yang baik2 buat ikut kontrol hide. juga ke uni ega, teman baik saya. di tangerang kami menjemput emak, ibunda dari umi, sekaligus ziarah ke makam umi, mendoakannya.

setelah ziarah, kami berangkat ke soeta, dimana beberapa peserta rombongan yang lain sudah menunggu. yap, perjalanan ini diikuti oleh beberapa rekan umi yang lain seperti dari bidpuan partai, dan perwakilan beberapa keluarga.

setelah mengurus check in dan melewati pemeriksaan di imigrasi, kami berangkat juga.  jam menunjukkan pukul 19 WIB, kami mengudara, menuju singapura. benar sekali, kami mesti transit di changi. tidak terlalu lama, hanya sekitar 30 menit.

begitu sampai di changi ada hal yang cukup membekas bagi saya. selain tempatnya yang bersih, dan berkarpet, penjagaan di sana ketat sekali. parfum yang baru saja saya beli (yang lolos di soekarno hatta), harus saya relakan di sini. gak boleh bawa liquid lebih dari 100ml. maka, ketika mas2 singapur berwajah india dengan logat melayu yang kental “memohon izin” untuk membuangnya, saya manut manut getir aja, hehe.

saya sempat menulis di heart note (buku catatan kecil saya) ketika kami transit di gate C17, changi international airport. waktu itu, saya kepikiran hide. sudah kangen betul rasanya, huhu.. buat mengisi waktu beberapa dari kami foto-foto, beberapa yang kehausan juga menyempatkan untuk minum dari keran air minum yang disediakan di ruang tunggu.

tidak berapa kami sudah kembali terbang dengan maskapai “globally yours” alias turkish airlines. we had our very first dinner and here is the menu

black pepper beef, Taiwan cabbage, fried rice vegetables a. k. a.  biberli et sote, tayvan usulu sote lahana dan sebzeli pilav. afiyet olsun! 🙂

setelah makan malam, kondisi pesawat lebih tenang. ada yang menikmati fasilitas turkish dengan nonton film, dengerin musik, main games, ada pula yang mungkin sudah sampai istanbul duluan lewat mimpinya 😀

pukul 05.32. waktu setempat. finally, yeah!  landed safely @ At Taturk International Airport, alhamdulillah…

to be continued 🙂

Leave a comment